Chapter 299: Kekuatan Misterius yang Terhisap
Chapter 299: Kekuatan Misterius yang Terhisap
Setelah mengunyah ikan itu beberapa saat, tekstur ikan itu sudah mirip bubur. Kemudian Hannah membuka mulut Randika dengan kedua tangannya dan perlahan menyuapinya dengan mulutnya!
Ketika bibir Hannah bertemu dengan bibirnya lagi, kesadaran Randika seperti kembali sedia kala. Ketika dia disuapi air oleh Hannah sebelumnya, bibirnya itu belum bisa bergerak. Hampir secara bersamaan ketika Hannah menyuapinya bubur ikan ini, bibir Randika dapat merasakan lembutnya bibir Hannah.
Enak sekali!
Kesadaran Randika yang seperti keluar masuk itu bisa merasakan kehangatan hati Hannah, dia tahu apa yang sedang dilakukan adik iparnya itu sekarang.
Benar-benar adik yang merepotkan.
Hati Randika terasa hangat, tetapi secara tidak sadar, lidah Randika mulai mengunci lidah Hannah. Bibir lembut Hannah ini membuat Randika tidak ingin terlepas darinya. Meskipun bibirnya tidak jauh berbeda dengan Inggrid, bibir Hannah lebih fleksibel.
Hannah terkejut ketika lidahnya bertemu dengan lidah Randika, seharusnya kakak iparnya ini masih tidak sadarkan diri! Ketika seluruh ikan itu sudah selesai diberikan, Hannah melepas bibirnya dan wajahnya sudah merah padam.
"Kak, apa kakak tahu itu ciuman kedua dalam hidupku? Berani sekali kakak mengajakku French Kiss, aku akan mengadukannya pada kak Inggrid!"
Hannah menatap tajam Randika, tetapi wajah kakak iparnya itu sama sekali tidak berubah. Namun, dia merasa bahwa kakaknya itu lebih responsif daripada sebelumnya meskipun dia belum sadar sepenuhnya. Kalau kakak iparnya ini benar-benar sadar, dia pasti sudah kelabakan dan bersumpah tidak sengaja melakukannya.
Melihat Randika yang tidak bergerak, hati Hannah yang sempat berharap itu kembali meredup. "Kak, jika kamu bangun sekarang aku akan memberikanmu yang lebih. Ayo cepat bangun."
Ketika mendengar ini, hati Randika langsung seperti tersengat. Dasar perempuan bodoh, siapa yang tidak terpincut jika kamu berkata seperti itu?
Tetapi Randika masih tidak bisa menggerakan badannya dan kesadarannya selalu keluar masuk. Namun ketika mendengar kata-kata Hannah barusan, sepertinya kesadarannya itu ingin berteriak keras dan menagih janji Hannah.
Namun, pada saat ini, ketika bubur ikan itu masuk ke dalam tenggorokan Randika, tanpa diduganya ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya. Seakan-akan udara dingin itu menyebar ke seluruh organ Randika dan memberikan suntikan energi pada tubuhnya.
Hal ini terasa sedikit aneh, sepertinya ikan-ikan di kolam itu memiliki energi misterius yang sangat membantu Randika.
Berkat suntikan energi dari ikan yang dimakannya itu, tiba-tiba Randika merasakan energi yang begitu hangat mulai menguasai tubuhnya. Energi itu sudah ada sejak dulu dan sepertinya menunggu waktu yang tepat untuk keluar.
Energi itu berasal dari pil obat kakek ketiga yang diberikan oleh Safira kapan hari. Pada waktu itu Randika langsung meminumnya, dia tidak menyangka efeknya baru terasa sekarang.
Energi dingin dari ikan itu menstimulasi energi hangat dari pil obat kakeknya itu.
Energi hangat itu segera berkolaborasi dengan energi dingin itu dan mencapai harmonisasi yin dan yang. Di dalam tubuh Randika, kedua energi itu mulai bekerja. Keduanya mulai menyebar ke seluruh tubuh Randika dan menyembuhkan segala macam luka.
Pemakaian kekuatan misterius yang masih belum dia kendalikan itu membuat tubuh Randika terluka secara internal. Terdapat retakan di beberapa tulang dan belum lagi pendarahan yang ada di setiap bagian tubuh. Sepertinya Randika memang di ambang kematian.
Berkat energi misterius dari ikan dan obat dari kakek ketiga ini, tubuhnya perlahan pulih dan nyawanya sudah tidak terancam lagi. Satu-satunya masalah sekarang adalah dia sangat kelaparan. Bagaimanapun juga, Randika adalah seorang manusia bukan seorang dewa.
Pada saat kedua energi itu berusaha menyembuhkan tubuh Randika, tiba-tiba kekuatan misterius di dalam tubuhnya itu mulai memberontak kembali.
Kekuatan misterius itu seakan-akan tidak terima kedatangan pendatang baru. Oleh karena itu, ia menyerang kedua energi itu tanpa ampun dan ingin membinasakannya.
Pada saat ini, Randika sudah hampir sepenuhnya sadar. Dia dapat merasakan tubuhnya mulai membaik dan dia merasa sangat gembira. Tetapi ketika kekuatan misteriusnya yang agresif itu menyerang energi yang sedang memulihkannya, hatinya kembali mengepal.
Kenapa kekuatan misteriusnya bertindak seperti itu?
Merasakan pertarungan yang ada di dalam tubuhnya, Randika hanya bisa pasrah. Kekuatan misteriusnya itu memang seperti pedang bermata dua, sikapnya yang angkuh itu tidak mau bekerja sama dengan energi lain. Jika bukan karena dia telah dilatih oleh kakek-kakeknya sejak kecil, mungkin Randika sudah kehilangan tubuhnya sejak lama.
Tetapi tenaga dalamnya saja itu tidak cukup untuk menahan kekuatan misteriusnya, oleh karena itu dia mengembangkan ramuan X untuk membantu dirinya.
Meskipun kekuatan misteriusnya ini sangat krusial di waktu-waktu mendesak, ketika dia terperangkap di ruang bawah tanah Shadow dan pertarungannya dengan Apollo dan Brahman, sifat energinya sangat membebani tubuh dan selalu ingin mengambil alih.
Randika benar-benar khawatir, dengan kondisinya yang sekarang dia sudah tidak bisa apa-apa. Tetapi tiba-tiba dia menyadari sesuatu yang mengejutkan.
Ada yang salah!
Benar, menurut pemahamannya, kekuatan misteriusnya ini sangat kuat dan mendominasi. Energi asing akan dengan mudah dia kalahkan dan akan dipaksanya keluar dari tubuh inangnya. Tetapi kali ini beda, energi yin dan yang itu menghisap kekuatan misterius itu!
Benar, kekuatan itu terhisap!
Gabungan energi dan pil obat kakeknya itu dengan ajaibnya menghisap kekuatan misterius dalam tubuhnya, apakah dengan ini dia bisa menyerap kekuatan misteriusnya itu?
Randika yang masih koma itu benar-benar senang luar biasa. Dia sudah dibuat menderita selama ini dengan kekuatan misterius itu. Jika dia bisa menyerap dan menggunakannya, kekuatannya pasti meningkat ke level yang mengerikan. Jika dia benar-benar berhasil, dia yakin bisa menyerang Gedung Putih sendirian dan menghancurkan Area 51. Tidak akan ada kekuatan di bumi ini yang bisa menghentikan dirinya!
Tapi mungkin dia terlalu berlebihan, fokus utamanya sekarang adalah hidup terlebih dahulu.
Tetapi penderitaannya ini sungguh-sungguh membawa berkah, jika dia berhasil bertahan hidup maka sudah dipastikan bahwa dia akan terlahir kembali dengan kekuatan yang luar biasa.
Pada saat ini, energi gabungan itu masih terus menyerap kekuatan misterinya secara perlahan. Tetapi kekuatan misteriusnya itu masih berusaha melawan dan memaksa energi gabungan itu keluar dari tubuh Randika. Tetapi semua itu percuma, energi gabungan tersebut masih menyerapnya meskipun sangat lambat. Setelah itu dia akan menyalurkan energinya pada tubuh Randika dan menyembuhkan lukanya.
Setelah beberapa saat, dia merasa bahwa tubuhnya itu mulai mendapatkan kesadarannya kembali.
Tetapi sayang sekali, meskipun ikan ajaib itu memiliki khasiat yang hebat buat tubuhnya, itu semua tetap terbatas. Randika dapat merasakan bahwa energi gabungan itu perlahan mulai berhenti menyerap kekuatan misteriusnya, sungguh sayang sekali. Namun tiba-tiba, Randika merasakan sesuatu yang lembut di bibirnya. Hampir bersamaan, mulut Randika dibuka dengan paksa dan bubur ikan itu kembali masuk ke dalam mulut Randika.
Sepertinya Hannah khawatir bahwa ikan sekecil itu cukup buat Randika, jadi dia kembali mengunyah dan memberikannya pada Randika.
Dalam sekejap, energi baru itu bersatu dengan energi gabungan yang sudah ada dan Randika dapat merasakan bahwa daya hisapnya sedikit lebih besar daripada yang tadi. Hati Randika kembali senang.
Hannah benar-benar pahlawan bagi Randika, jika dia sudah terbangun nanti dia harus berterima kasih sebesar-besarnya pada perempuan satu itu. Tetapi sekarang mulut Randika sedang sibuk, lidahnya bertempur dengan lidahnya Hannah.
Hannah dapat merasakan lidah Randika yang bergerak itu dan berpikir bahwa kakak iparnya itu sudah terbangun. Namun ketika melihat Randika belum sadar, dia kembali menjadi sedih.
"Kak bertahanlah, aku akan menangkapnya lagi." Kata Hannah dengan suara yang pelan.
Tangannya yang kecil itu sudah berubah warna saking dinginnya. Tetapi dia tahu bahwa 2 ikan kecil tidak akan bisa mengenyangkan perut kakak iparnya itu jadi dia harus mengambil beberapa ikan lagi.
Berkat bantuan Hannah ini, kekuatan daya hisap energi gabungannya itu jadi lebih cepat.
Melihat Randika yang masih tidak bergerak setelah memberinya makan 3x, Hannah memutuskan untuk menangkap beberapa ikan buat dirinya sendiri.
Meskipun setiap gigitannya itu hampir membuatnya muntah, dia benar-benar lapar dan tidak punya tenaga sama sekali. Jadi sambil menutup matanya dan mencubit pahanya, Hannah menelan kunyahan ikan itu.